Ikhtiar promil
Sudah lama tidak bersua, sejak persiapan pernikahan saya. Alhamdulillah sudah 1 tahun 1 bulan saya menjadi seorang istri.Tidak terasa sudah lebih dari 365 hari berpisah rumah dengan orangtua dan adik-adik. Dalam hal pernikahan tentunya saya bukan apa-apa, belum apa-apa. Tapi waktu yang menurut saya begitu cepat berlalu ini, begitu banyak hal yang bisa saya dapatkan. Senang, sedih, suka, duka, tawa, tangis, haru, bahagia dan berbagai macam perasaan lainnya.
Bahwasanya pernikahan dapat merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi atau tidak lebih baik. Karena didalamnya ada sekolah yang terus menerus, pelajaran, hikmah, ujian, cobaan, nikmat dan masih banyak lagi. Semoga kita semua bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.Yang memiliki keturunan yang sholeh/sholehah.
Kali ini, kembali saya mulai menulis, dan mungkin Inshaa Allah lebih sering lagi, karena di akhir bulan ini, saya resmi menjadi ibu rumah tangga penuh waktu. Yup, saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya selama 4 tahun lebih ini.
Saya akan menceritakan tentang ikhtiar promil saya. Saya menikah di usia 26 tahun, dan zaujiy 27 tahun, sebenarnya seumur hanya saja beda 8 bulan. Saya meang ingin sekali memiliki anak, selain karna saya suka anak kecil, saya juga terbiasa dengan anak-anak. Sepupu-sepupu kecil yang banyak, membuat saya terbiasa mengurus bayi.
Setelah menikah, saya banyak mencoba, saya minum Prenagen Esensis, madu penyubur, madu hitam untuk zauj, madu bee pollen, air kelapa hijau dsb. tapi Allah belum berkehendak. Kita ikhtiar lagi.
Ikhtiar pertama ke dokter
Saat usia pernikahan 7 bulan, saya memutuskan untuk ke dokter kandungan, bentuk ketidaksabaran saya. Padahal Allah Maha Tahu yang terbaik bagi hambaNya. Dengan ijin suami, saya ke dokter kandungan di RS. Sari Asih Tangerang. Saya mengambil cuti dan pergi konsul sendirian, karena zauj tidak bisa menemani ke RS. Pekerjaannya sedang sibuk-sibuknya. Sampai disana, antrian begitu panjang dan penuh. Dipenuhi ibu-ibu yang saya rasa hampir semuanya sudah gendut perutnya alias hamil. Mungkin cuma saya, satu-satunya yang belum hamil. Antri dari siang hingga sore hari, dari mengantuk sampai hilang lagi rasa kantuknya.
Tiba saat saya dipanggil suster untuk cek tensi dan BB. Lalu saya berbisik ke suster, karena posisi timbang tensi didepan antrian pasien yang ramai, " Sus, saya mau program hamil."
Lalu susternya yang sudah kelihatan lelah, karena pasiennya banyak, menjawab, " Sudah berapa lama nikah?". Saya jawab, "7 bulan sus." Benar saja perkiraan pasti bakal tidak dilayani, karena belum setahun nikah. Tapi gapapa, saya sudah siap kalau memang di respon seperti itu.
Lalu saya disuruh menunggu dulu, nanti dipanggil lagi. Setelah dipanggil dan masuk ke ruang periksa, bertemu dengan dokter kandungan berjilbab yang sudah berusia 50an. Ditanya usia pernikahan, haid teratur atau tidak, HB berapa kali dalam seminggu dll. Lalu dokter bilang, karna usia pernikahan belum setahun, maka dokter belum boleh mengambil tindakan, lalu saya diberikan tips-tips waktu HB di masa subur. Sebenarnya saya sudah tahu dan sudah dipraktekkan tapi belum rejeki saya. Setelah itu USG, dan dokter bilang, bagus tidak ada penebalan, saat itu saya dalam kondisi Haid hari ke 2 atau 3 saya lupa.
Pulang tanpa diresepi obat atau vitamin apa pun, hanya bayar jasa konsultasi dokter dan usg. Kalau tidak salah 400rb.
Ikhtiar ke2 ke dokter
Sampai bulan Maret 2016, 1 tahun pernikahan kami, bulan itu saya masih Haid. Saya haid tanggal 26 Maret 2016, hari ke3 haid saya dan suami memutuskan ke dokter kandungan lagi. Dan saya memilih RS. Hermina Tangerang, karena disana dokternya lebih banyak, dan ada androlog nya juga. Meski lebih jauh dari rs sebelumnya. Suami cuti, karena dokter yang kami pilih prakter jam 7, kalau dia masuk kerja sampai rumah bisa jam 8. Setelah saya pulang kerja, setelah maghrib di rumah langsung berangkat ke hermina.
Sampai disana, regis ulang karena sebelumnya sudah daftar. Lalu kami menunggu lamaaaaaaa sekali, karena pasien dr Shanty Olivia banyak. Walaupun daftar by phone dapat no.2, tetap saja antrian dihitung saat kedatangan. Kami belum makan karena takut telat ternyata banyak sekali pasien yang sudah antri. Pertama datang timbang tensi juga, lalu setelah menunggu sekian lama sampai jam 9.30, barulah dipanggil.
Dr shanty olivia, dokter berhijab yang muda dan ramah,jadi tambah nyaman, mungkin karena alasan itu, banyak pasiennya. Pertanyaannya sama seperti dokter kandungan sebelumnya, tapi kali ini karna ditemani suami, jadi ga bgitu nervous. Kenapa nervous? karena takut ada apa-apa. Setelah sesi tanya jawab.
Disuruh berbaringlah dengan posisi litotomi, mau di usg, tapi ini usg tranvaginal, jadi alatnya dimasukan ke rahim. Pertama kalinya, dan rasanya dingin-dingin, karena alatnya diberikan gel terlebih dahulu. Zauj disuruh masuk mendekat untuk melihat hasil di layar. Dokter bilang, bagus dan normal, ada telurnya beberapa di sebelah kiri dan kanan sekitar 4-5. Lalu di foto dan di print. Zauj pun terkesima, melihat layar. Apalagi kalau ada dedenya, tambah terkesima.
Dokter oliv menjelaskan hasil usg tranvaginal, lalu merujuk saya untuk hsg dan zauj cek sperma. Dokter Oliv bilang kalau hsg itu tidak nyaman. Dan kembali lagi setelah kedua hasilnya ada. Lalu saya diresepkan vitamin Folavit, Eturol dan antibiotik persiapan hsg. Alhamdulillah, senang kalau hasilnya baik. Kami diberikan rujukan hsg ke radiologi dan cek sperma ke lab. Hsg dilakukan di H9-12 atau 2 hari setelah selesai haid/haid bersih.
Kalau cek sperma bisa kapan saja, yang penting pagi.
Biaya konsul & usg tranvaginal beserta vitamin kira2 700 rb.
Biaya konsul & usg tranvaginal beserta vitamin kira2 700 rb.
Lalu kami cek ke radiologi, dan dituliskan apa saja yang diperlukan juga berapa biayanya. Sempat kaget, ternyata biayanya 1,3 juta. Wow, mahal yah.
Kami pun pulang, masih mau bahas dulu, hsgnya kapan.
HSG
Setelah bermusyawarah dengan suami, saya pun cuti dan sehari sebelum cuti sudah daftar di radiologi. Tepatnya tanggal 5 april hari ke 11, saya memutuskan hsg saat sudah bersih benar. Kali ini cuma sendiri, zauj tidak bisa cuti. Dari jam 2 - sampai jam 8 barulah dipanggil. Dari stress gugup grogi takut sedih laper sudah hilang karena kelamaan nunggu.
Setelah masuk, tanda tangan persetujuan, ganti baju, tidur dimeja.
Dipasang kateter, cukup lama pasangnya, sepertinya dokter radiologinya kesulitan. Oiya sebelumnya sudah di make sure kalau dokter radiologinya perempuan, dan di hermina semua dokter radiologi perempuan. Pas dipasang kateter masih biasa, pas disemprot cairan, rasanya luar biasa. Kata teman yang sudah 2x HSG seperti mulas kalau mau haid. Tapi ini, belum pernah merasa yang seperti ini. Mungkin karena tidak dikasih obat penahan rasa sakit. Kalau teman bilang, dia dikasih obat lewat anus untuk pereda nyeri. Mulas belum hilang, ternyata ada semprotan kedua, yang jauh lebih luar biasa dari yang pertama. Saya kira hanya sekali ternyata, cairan pertama awal yang kedua untuk spill setelah melewati tuba.
Sampai saya tanya ke suster dan dokter, apa memang 2 kali? Katanya memang 2x, bahkan ada yang sampai 4-5 kali. Sudah lemas, mulas antara haid dan seperti mau BAB. Mungkin kalau sampai ke3 kali, saya sudah mau menyerah saja. Terus berdoa dari awal semprotan pertama sampai selesai. Dan dokter menyuruh buka mata dan rileks, sementara saya menahan rasa sakit.
Sebelum menikah, waktu haid, suka merasakan nyeri haid, tapi tidak seperti ini. Siklus haid saya alhamdulillah teratur. Tapi semenjak menikah, sudah jarang nyeri haid. Sambil menunggu mulasnya hilang, tapi ternyata sampai selesai mau ke kasir, harganya 1,2 sekian, dengan susah payah berjalan masih juga terasa. Langsung telfon zauj untuk minta jemput, entah sampai jam berapa dia sampai, yang penting saya minta dijemput, karna tidak bisa pulang sendiri.
Setelah bayar,lalu ke radiologi dan menunggu hasil sebentar. Alhamdulillah setelah melihat hasilnya. Kedua tuba patent dan cavum uteri normal. Terbayarkan rasa sakitnya, meski masih terasa.
Sesampainya zauj datang, langsunglah berlinang air mata. Begini ikhtiar saya, semoga Allah meridhoi ikhtiar ini dan mengabulkan doa saya. Aamiin.
2 hari masih ada flek bahkan saya sempat diare beberapa kali. Setelah itu semua normal kembali.
Semoga bulan ini sampai 9 bulan ke depan tidak haid. Aamiin.
Semoga bulan ini sampai 9 bulan ke depan tidak haid. Aamiin.
Komentar
Aku baru tahu dr shanty ada di kedoya juga.
Ini link nya https://novitavisari.blogspot.co.id/2017/01/alhamdulillah-acc-skripsi-sidang-hamil.html?m=1